Saturday, May 16, 2009

Abrus precatorius

Abrus precatorius, umumnya dikenal sebagai Jequirity, Crab's Eye, tasbih Pea, 'John Crow' titisan, yg mengandung permohonan kacang, India Licorice, Saga Pohon atau Giddee Giddee (Abrus precatorius), merupakan tumbuhan polong dengan panjang, pinnate-leafleted daun. It is also known as Gunja in Sanskrit and some Indian languages. Ia juga dikenal sebagai Gunja dalam Sanskrit India dan beberapa bahasa. Their seeds are often used as beads and in percussion instruments. Mereka biji sering digunakan sebagai manik-manik dan ketuk instrumen. The seed contains the toxic poison abrin . Benih berisi racun racun abrin. The plant is native to Indonesia and grows in tropical and subtropical areas of the world where it has been introduced. Adalah tanaman asli ke Indonesia dan berkembang di daerah tropis dan subtropis di dunia di mana ia telah diperkenalkan. It has a tendency to become weedy and invasive where it has been introduced. Memiliki kecenderungan untuk menjadi lemah dan serbuan dimana telah diperkenalkan.
Biji-biji Abrus precatorius juga lebih dihargai di asli perhiasan untuk mereka terang pewarnaan. The third of the bean with the hilum (attachment scar) is black, and the rest is bright red, suggesting a ladybug . Yang ketiga dari biji dengan hilum (lampiran scar) adalah hitam, dan sisanya adalah merah terang, menyarankan ladybug. Jewelry-making with jequirity seeds is dangerous, and there have been cases of death by a finger-prick while boring the seeds for beadwork . Membuat perhiasan-jequirity dengan bibit yang berbahaya, dan telah terjadi kasus kematian dengan jari-tusukan sedangkan bibit yang membosankan untuk beadwork. However, it has long been a symbol of love in China, and its name in Chinese is xiang si dou ( Chinese : 相思豆 ). Namun, ia telah lama simbol cinta di Cina, dan nama di Cina adalah Xiang si dou (Cina: 相思豆).

No comments:

Post a Comment